idr monopoly

Ahok Sopan FPI Segan.


Basuki Tjahaja Purnama bak ketiban pulung saat Joko Widodo (Jokowi) terpilih sebagai Presiden RI ketujuh setelah memenangi Pemilihan Presiden pada 2014 lalu. Alhasil, posisi Gubernur DKI Jakarta secara otomatis digantikan oleh Basuki.

Namun, Basuki harus melalui jalur terjal sebelum menduduki posisi yang dijabatnya kini. Terutama munculnya penolakan-penolakan dari organisasi masyarakat (ormas) Islam, yang digawangi Front Pembela Islam (FPI), atas kepemimpinannya.

Di bawah komando Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, berbagai ormas sudah menggelar demo beberapa bulan sebelum Presiden Jokowi melantiknya secara resmi. Untuk meluluskan aspirasinya itu, mereka menemui pimpinan DPRD DKI Jakarta agar menolak pelantikan Ahok.

Untuk menunjukkan keseriusan, Habib Rizieq menunjuk salah satu tokoh FPI, Fahrurozy menjadi gubernur tandingan. Pengumuman itu disampaikan langsung saat menggelar orasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta pada 10 November 2014 lalu.

Tindakan itu seakan menjadi jawaban Rizieq yang merasa aspirasinya tidak didengar oleh DPRD DKI Jakarta. Gubernur tandingan akan dilakukan jika akhirnya Ahok jadi dilantik.

"Andaikata pemerintah melantik Ahok, kami minta bapak bapak di DPRD KMP tidak menerima pelantikan tersebut. Kami mendukung melantik gubernur tandingan, sampai ada rekonsiliasi sampai Ahok tidak bisa diterima," ujar Rizieq.

Sampai-sampai, FPI berencana menggelar demo setiap Jumat demi menolak Ahok menjadi gubernur. Bahkan, beberapa di antaranya terlibat bentrokan fisik dengan aparat keamanan, hingga ditemukan sejumlah senjata tajam yang dibawa massa.

"Kami akan berdemo setiap hari Jumat untuk menolak Ahok jadi gubernur," kata Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Selon di lokasi demo, Jumat (17/10/2014) lalu.

Meski mendapat penolakan dari FPI, namun langkah Ahok menduduki kursi gubernur tak menuai hambatan. Jokowi tetap melantik Ahok untuk menggantikannya memimpin ibu kota. Namun, hal itu tak menghentikan FPI melawan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Habib Riziek menilai Ahok tidak layak untuk memimpin ibu kota. Sebab, selama ini Ahok dinilai kasar, tidak memiliki tata krama atau sopan santun sebagai pemimpin. Ahok dianggap kasar terhadap anak buahnya maupun rakyat kecil, hingga menyebabkan banyak persoalan.

"Ungkapan-ungkapannya yang kasar terhadap bawahan, kepada sesama pegawai pemda, terhadap masyarakat, yang selalu menimbulkan persoalan. Begitu banyak kesalahan yang dilakukan oleh Ahok, maka bagi kami, Ahok tidak pantas lagi menjadi gubernur DKI Jakarta, itu satu poin dari aspek kinerjanya," kata Riziek) di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016) lalu.

Meski konsisten terhadap penolakannya, namun bukan berarti Habib Rizieq menolak mentah-mentah Ahok sebagai gubernur. Apalagi, isu yang dibawa kerap menyentuh SARA.

"Terkait Pilkada DKI, sejak gubernur sekarang ini dilantik, kita para ulama dan Habait kami membuat gubernur tandingan dan itu hanya perlawanan politik karena kebijakan menyulut SARA," ujar Rizieq di acara diskusi, di Gedung Joeang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).

Seperti contoh, kata Rizieq, waktu penjualan hewan kurban untuk Idul Adha, Ahok mengatakan kalau tempat pemotongan harus di tempat khusus. Ahok juga meminta penjualan hewan kurban tidak di sembarang tempat.

Dengan demikian, lanjutnya, hal tersebut bukan semestinya dirinya membenci Ahok.

"Saya menolak gubernur non muslim bukan saya sentimen. Karena itu perintah Tuhan saya dan apabila pemimpin non muslim yang terpilih saya akan menghormati dan mendukung dengan syarat pemimpin yang sopan, santun dan jujur dan membela masyarakat kecil," pungkasnya.

FPI pun segan jika Ahok berlaku sopan.
Previous
Next Post »

ConversionConversion EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv

Monopoly Online Indonesia