Nicolas Maduro Sebut Jatah Listrik Tidak Akan Dibagi lagi.

Dilanda krisis energi, pemerintah Venezuela beberapa waktu lalu melakukan penjatahan pasokan listrik kepada warganya. Mulai pekan depan, Presiden Venezuela Nicholas Maduro menyebutkan bakal mencabut sistem penjatahan listrik tersebut.

"Penjatahan listrik ini tidak berpengaruh pada jaringan listrik dan mulai pekan depan, listrik akan beroperasi normal selama 24 jam," ujar Presiden Maduro, seperti dilaporkan kantor berita AFP, Rabu (6/7).

Maduro menyebutkan, langkah ini diharapkan dapat mengurangi krisis energi di negaranya. Penjatahan yang sebelumnya dimulai sejak Februari 2016 tersebut bertujuan untuk mengurangi krisis listrik parah yang disebabkan oleh kekeringan terburuk yang terjadi selama 40 tahun terakhir.

Pihak berwenang pun memberlakukan pemadaman di sebagian besar wilayah, yang tentunya membatasi ruang kerja publik. Karena krisis energi dan ekonomi inilah sebagian rakyat menyalahkan kepemimpinan Maduro.

Demonstrasi di berbagai wilayah terjadi agar Maduro mau turun dari kursi kepemimpinan. Di sisi lain, Maduro menuduh pihak oposisi sengaja melancarkan kudeta dan 'perang ekonomi' untuk melengserkan dirinya.

Ekonomi Venezuela juga anjlok seiring dengan harga minyak yang mengandalkan pendapatan asing. Rakyat Venezuela setiap hari berdemo meminta makanan dan berakhir dengan menjarah toko-toko serta supermarket.

Selain mengakhiri penjatahan listrik, Maduro juga mengumumkan rencana untuk mengganti dia juta Air Conditioner (AC) dengan sistem baru yang membutuhkan energi lebih sedikit. Ada juga peraturan untuk para PNS di negaranya agar bekerja dua hari saja dalam seminggu, guna mengurangi penggunaan listrik.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

About Admin MC3

This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.

Related Post